Sunday 22 April 2018

Sejarah - OPLET


Bagi Anda yang lahir di tahun 1930-1980an, tentu tidak asing dengan kendaraan umum yang disebut OPLET. Ya, di era tersebut, Oplet merupakan kendaraan umum yang sangat populer dan sering digunakan masyarakat untuk melakukan aktivitas keseharian mereka, sebelum keberadaan mereka digantikan oleh kendaraan umum yang lebih modern yang saat ini kita kenal dengan sebutan Angkot (Angkutan Kota).

Berdasarkan sejarahnya, Oplet sudah ada sejak tahun 1930. Karena adanya kebutuhan transportasi umum, maka Pemerintah Indonesia saat itu meluncurkan kendaraan umum berbasis bis (bisa diisi banyak orang) yang disebut Oplet. Konon, istilah Oplet diambil dari bahasa Belanda "Opel Let" atau (Mobil) Opel Mini, karena Oplet pertama merupakan modifikasi dari mobil Opel. Tetapi ada sumber lain yang menyebutkan kalau Oplet merupakan akronim dari Chevrolet atau bahasa Belanda lain "Auto Let" (kendaraan umum).

Di tahun 1970-an, kendaraan yang digunakan sebagai Oplet umumnya adalah mobil sedan merek Morris (buatan Inggris).  Tapi di Jakarta waktu itu, mobil yang digunakan sebagai Oplet adalah mobil merek Austin. Hal inilah yang kemudian membuat sebagian orang Betawi menyebut Oplet dengan sebutan "Ostin".

Umumnya, Oplet memiliki satu pintu di belakang untuk pintu keluar-masuk penumpang, dan 2 pintu depan untuk sopir (kanan) dan 1 orang penumpang (kiri). Rata-rata 1 oplet memuat 10 orang penumpang di belakang dan 1 penumpang di depan. Hampir semua interior oplet terbuat dari kayu, termasuk jendela dan pintu. Untuk jendelanya, agar terhindar dari hujan, digunakan penutup semacam plastik yang menempel di jendela.

Pada tahun 1979, karena kemampuannya yang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan, maka pengoperasian Oplet akhirnya dihentikan di seluruh Indonesia, dan digantikan dengan kendaraan umum produksi terbaru, yang kini kita kenal dengan sebutan Angkot (Angkutan Kota) dan Bis Damri.

Meski kini telah pensiun, namun Oplet masih dicari orang, terutama para kolektor kendaraan tua. Harganya pun selangit karena produk dan onderdilnya sulit didapat.


No comments:

Post a Comment